Charity Banten: ‘Sweeping Warga’ Demi Bantuan Tepat Sasaran Walau Melelahkan

charity banten

Modernis.co, Pandeglang – Relawan yang tergabung dalam organisasi kemanusiaan Charity Banten melakukan ‘Sweeping Warga’ diberbagai titik demi bantuan tersalurkan tepat sasaran, diterima secara langsung oleh masyarakat yang membutuhkannya, meskipun harus menempuh perjalanan jauh dengan akses jalan yang dilalui tidak selalu cantik sehingga melelahkan dan berisiko tinggi, namun Relawan Charity terus mendobraknya.

Gerakan kemanusiaan ‘Sweeping Warga’ ini sudah berlangsung selama hampir satu bulan penuh ditengah pandemi, (Maret – April 2020).

Diketahui bantuan yang sudah Charity Banten salurkan selama pandemi ini berupa penyemprotan disinfektan, masker, handsanitizer dan saat ini (22/4) berupa bantuan pokok seperti sembako.

“Sweeping Warga ini adalah gerakan inisiatif kami yang dilakukan agar penyaluran bantuan tepat sasaran,” ujar ketua Dicky kepada awak media di lapangan.

Ketika ditanya terkait sumber bantuan oleh awak media, Dicky menjelaskan bahwa bantuan yang diperoleh Charity dari para dermawan yang ingin membantu sesama, baik dari pihak individu swasta maupun pemerintah.

“Untuk bantuan sembako hari ini, yang relawan charity salurkan itu adalah bantuan dari Bupati Pandeglang melalui Dinsos. Intinya bantuan dari pihak manapun akan kami salurkan tepat kepada masyarakat yang berhak menerimanya,”

Bahkan, lanjutnya, para Relawan Charity terlebih Dicky selaku Ketua juga dengan semangat selalu berinisiatif merogoh kocek pribadi untuk operasioanal demi misi kemanusiaan “Anfauhum Linnas Terlaksana,” tegasnya.

Kakek Sanian (70), tidak punya pekerjaan sudah tua dan hanya mungut tangkil/melinjo lalu dijual Rp.2000 – Rp. 5000 per hari, hidup sendiri selama 30 tahun di Rumah Bilik Tua berukuran sekira 4×2 yang dikategorikan tidak layak huni, salahsatu warga Kampung Pangbogoan Rt. 05/10 Desa Banyubiru Kecamatan Labuan ini, dirinya merasa sangat bahagia dengan kedatangan Relawan memberikan bantuan berupa sembako, karena memang dirinya sangat membutuhkan dan sebelumnya belum pernah ada yang memberikan bantuan kepadanya dari pihak Desa Banyubiru sekalipun.

“Alhamdulillah haturnuhun atos masihan beras jang, keur butuh, samemehna tacan aya, tidesa geh teu aya can pernah lurah oge duka ja can pernah no’ong. lamun anak abdi gaduh hiji cuma di jauh di mayangpang sarua bae kondisina prihatin. Iyeu Rompok geh bade rubuh.

(Terimakasih sudah ngasih bantuan beras nak, lagi butuh, sebelumnya belum pernah ada, dari Desa juga belum pernah ada/ lurah apalagi belum pernah jenguk juga, saya punya anak satu sama susahnya di jauh, rumah juga sudah mau robah),”

Salahsatu warga di kampung tersebut yang tidak ingin disebutkan namanya, tetangga kakek Sanian (70), ikut prihatin dengan keadaan kakek Sanian yang hidup sendiri dengan kondisi seperti itu, ditambah lagi rumahnya jauh dari pemukiman warga, sampai saat ini belum pernah ada pemerintah setempat / aparat desa yang datang mengecek kondisinya.

“Harapan saya, yang keadaan seperti kakek Sanian ini ada yang datang melihat kondisinya itu aparatur desa. Kalau bisa mohon dibantu diperbaiki rumahnya kasian, kalau saya orang ada mungkin udah saya bantu misal dipasang asbes atau gimana agar layak huni.” harapnya. (GB).

editor
editor

salam hangat

Related posts

Leave a Comment